JasaSkripsiTerpercaya.my.id - Bagi yang sudah pernah menciptakan karya tulis semacam karya ilmiah pasti tidak akan gila dengan sebutan kerangka teori. Seperti yang kita tahu, dalam proses penyusunan sebuah karya ilmiah dan sebagainya akan dikerjakan suatu tahap awal yang akan membantu dalam membuat kerangka teori untuk karya ilmiah yang disusun.
Proses tersebut adalah proses observasi atau pengamatan. Dalam proses penelitian sendiri ada tiga bagian penting yang harus diketahui, yaitu target dari observasi tersebut yang ingin diraih (umumnya berupa pengetahuan dan gosip suplemen), usaha untuk melaksanakan observasi atau kegiatan pengamatan tersebut, dan yang terakhir ialah metode yang digunakan untuk menerima wawasan tersebut atau sistem ilmiah.
Di dalam bagian yang terakhir, adalah sistem ilmiah yang digunakan untuk menerima semua gosip dan yang digunakan untuk proses pengamatan ini memiliki karakteristik yang berdasarkan pada susunan kerangka teori dan kerangka desain.
Perlu dikenali bahwa, kerangka konsep dan kerangka teori ialah kedua komponen yang menyusun terbentuknya kerangka berpikir yang sangat berkhasiat untuk mempermudah seorang penulis dalam menulis suatu karya ilmiah yang dia susun. Maka dari itulah, sangat penting halnya untuk menyusun dan menciptakan kerangka teori apalagi dulu sebelum membuat karya ilmiah.
Pembuatan kerangka teori dinilai sebagai langkah pertama yang sempurna sebelum mengawali membuat karya ilmiah. Kerangka teori ini juga mempunyai definisi, fungsi, serta misalnya sendiri. isu embel-embel untuk dikenali, kerangka teori juga memiliki langkah-langkah membuatnya dan syarat-syarat dalam menyusun kerangka teori tersebut agar mampu menjadi dasar yang sempurna untuk karya ilmiah yang hendak disusun.
Nah pada kesempatan kali ini, di artikel ini kami akan menghidangkan beberapa info terkait kerangka teori, mulai dari pengertiannya secara luas, fungsi dari kerangka teori, tindakan dalam menyusun kerangka teori, syarat-syarat menyusun kerangka teori yang tepat, serta kami akan menyuguhkan beberapa contoh dari kerangka teori.
Apa Itu Kerangka Teori?
Seperti biasa, untuk mengawali obrolan perihal suatu topik yang mau dibahas, haruslah apalagi dahulu mengetahui definisi dari topik yang dibahas.
Kerangka teori merupakan suatu gambaran atau planning yang berisi perihal penjelasan dari semua hal yang dijadikan selaku materi observasi yang berlandaskan pada hasil dari observasi tersebut. Kerangka teori umumnya juga berisi tentang korelasi antara suatu variable dengan variable yang lainnya, yang lazimnya terdapat sebab serta akibat dari kedua atau lebih dari dua variabel tersebut.
Dari pemahaman itulah, dapat kita ambil kesimpulan bahwa kerangka teori semestinya dibuat atau disusun terlebih dulu sebelum menyusun karya ilmiah. Kerangka teori dapat dibuat dalam bentuk skema ataupun diagram. Pembuatan kerangka teori bermaksud untuk membuat lebih mudah penulis dalam mengerti semua variabel yang menjadi cikal bakal dari terbentuknya karya ilmiah yang akan disusun oleh penulis.
Atau dengan kata lain, kerangka teori mampu diartikan selaku bentuk kesimpulan mentah dari duduk perkara dengan topik tertentu. Kerangka teori menjadi fatwa atau standar penulis dalam menyusun karya ilmiah biar dikala penulis menyusun karya ilmiah tersebut penulis tidak melaksanakan pembahasan yang tidak berguna (keluar dari topik pembahasan utama).
Kerangka teori juga dapat menjadi ajaran untuk pembaca dalam memahami isi karya ilmiah tersebut agar tak salah paham saat membacanya.
Perlu diketahui bahwa laporan penelitian yang memiliki jenis karya ilmiah makalah dan observasi diwajibkan untuk menggunakan kerangka teori kalau karya ilmiah tersebut mempunyai ciri-ciri karya ilmiah eksplanasi atau penjelasan. Sedangkan untuk laporan observasi yang bersifat eksplorasi tidak membutuhkan kerangka teori.
Mengapa demikian? Karena untuk laporan observasi yang bersifat eksplorasi hanya mempunyai gosip atau wawasan yang masih sangat minim dan cuma akan menghasilkan sedikit teori. Berbeda dengan kerangka teori yang dimiliki oleh penelitian yang bersifat eksplanasi, isu dan wawasan yang didapatkan cenderung telah banyak dan mampu dijadikan sebagai dasar atau landasan untuk menciptakan karya ilmiah. Dikarena informasi dan wawasan yang didapatkan telah banyak, menjadikannya mudah untuk dijadikan arah serta tujuan observasi.
Sedangkan untuk kerangka konsep yang berisi ringkasan lengkap serta memiliki hubungan yang sangat erat dengan sebuah observasi dan dapat dijadikan selaku rangkuman dasar. Kita mampu menilai isi dari kerangka konsep ini lebih rinci dan spesifik dalam artian terikat dan bebas. Lalu sedangkan untuk kerangka teori ini lebih menonjolkan variabel luar.
Apa Saja Fungsi dari Kerangka Teori?
Seperti yang sudah kami jelaskan diawal, kerangka teori memiliki tugas serta fungsi yang sungguh penting untuk membantu penulis dalam menyusun karya ilmiah dan lain sebagainya. Namun, bahu-membahu bukan cuma itu saja fungsi dari kerangka teori. Berikut ini akan kami sajikan fungsi utama serta fungsi lain dari kerangka teori.
Fungsi Utama Kerangka Teori
1. Untuk Menetapkan Suatu Ketentuan
Fungsi utama serta paling dasar dari kerangka teori yakni untuk menentukan atau menetapkan sejenis glosarium dari istilah-perumpamaan yang paling berhubungan dengan penelitian yang sedang dilaksanakan. Bagian ini mempelajari semua makna dari ungkapan-istilah yang mempunyai intensitas kehadiran paling tinggi. Fungsi ini juga bermaksud untuk mengklarifikasi beberapa teori yang digunakan peneliti untuk menanggulangi dilema dari penelitiannya.
Hal paling penting dalam fungsi ini yaitu adanya hubungan dari istilah-ungkapan yang sering muncul tersebut dengan teori dan disertai definisi logis dan kritis dari ungkapan tersebut. sehingga ungkapan tersebut tidak dianggap selaku perumpamaan yang tidak mempunyai arti dan pasti bisa menerima nilai lebih untuk penelitian.
2. mempersatukan Bagian-bab Penelitian
Fungsi utama kedua dari kerangka teori adalah untuk mempersatukan poin-poin yang didapatkan dalam proses observasi, hal ini bertujuan untuk memudahkan pembaca dalam mengetahui karya ilmiah tersebut.
3. Menggambarkan Latar Belakang
Kerangka teori berfungsi untuk menawarkan inti-inti dari karya ilmiah seorang penulis. Seorang penulis mampu menerangkan perihal inti-inti tersebut pada latar belakang. Ini akan memaksa kita untuk menerangkan ihwal alasan mengapa serta bagaimana situasi dari objek observasi tersebut.
Kerangka teori juga berfungsi untuk menerangkan tentang arti serta karakteristik dari topik yang dijadikan sebagai materi observasi. Selain itu, kerangka teori juga berguna untuk mempertahankan serta menyimpan semua kesalahan semoga tidak terjadi pengulangan dalam melakukan kesalahan di observasi yang sudah dilaksanakan sebelumnya.
4. Sebagai Pembatas Penelitian
Apabila kita sudah menentukan kerangka teori maka kita akan dengan gampang untuk membatasi mengenai topik apa saja yang akan dibahas di karya ilmiah tersebut. itu semua bermaksud semoga topik bahasan dari karya ilmiah tersebut tidak menyimpang dari batasannya.
5. Memberi Informasi Kepada Pembaca Mengenai Metode yang Digunakan
Kerangka teori menjadi salah satu cara pembaca mengenali ihwal metode apa yan digunakan oleh penulis dalam menyusun karya ilmiah tersebut dan tata cara yang penulis lakukan dalam meneliti serta mencari gosip yang diharapkan dalam karya ilmiah tersebut.
Fungsi Tambahan Kerangka Teori
1. Memberikan arti pengertian dan makna dari semua kata kunci yang ada dalam karya ilmiah tersebut.
2. Menjabarkan opini serta hipotesis yang ada pada karya ilmiah tersebut.
3. Menjadi landasan dari rancangan, serta menjadi pendorong penulis untuk lebih mudah dalam menginterpretasikan hasil penelitiannya untuk memperluas pengetahuan umum dari pada pembaca.
4. Sebagai sumber wawasan tentang variable-variabel yang tersedia dalam karya ilmiah tersebut.
5. Sebagai aliran dan petunjuk dikala membicarakan hasil observasi serta karya ilmiah.
6. mempermudah pemeriksa dalam menyelidiki setiap hal dalam karya ilmiah, pemeriksa menjadi lebih fokus dan lebih terarah dalam menyimpulkan observasi yang dilaksanakan.
7. Adanya kerangka teori mampu menawarkan nilai pelengkap serta mengembangkan mutu dari penelitian dan karya ilmiah yang disusun.
Setelah mengetahui wacana fungsi dari kerangka teori, saatnya akan kami jelaskan tindakan dalam membuat kerangka teori yang bisa diterapkan.
Langkah-langkah Membuat Kerangka Teori yang Tepat
Berikut ini adalah tindakan yang dapat diterapkan dalam membuat kerangka teori beserta penjelasannya.
1 Tentukan Detail Variabel
Langkah pertama yang mesti dikerjakan dalam membuat kerangka teori adalah dengan cara mengerti, mempelajari, setelahnya menentukan variabel apa yang hendak digunakan dalam observasi yang disusun. Hal ini sungguh menolong dalam mencari segala tumpuan serta teori yang mau dicantumkan dalam karya ilmiah tersebut.
Untuk dapat mengenal serta mengetahui variabel tersebut, kita haruslah menentukan judul dari karya ilmiah tersebut, setelahnya kita akan dengan mudah untuk memilih variable-variabel apa yang akan dicantumkan.
2. Mencari Referensi dari Buku Penelitian
Langkah kedua yang dapat diakukan dalam menciptakan kerangka teori berikutnya yakni kita dapat memperbesar rujukan serta aliran untuk menyusun kerangka teori dengan cara membaca buku-buku observasi lain yang merupakan hasil dari terbitan yang diterbitkan oleh peneliti dulu.Kita mampu mengambil referensi dari buku semacam buku ensiklopedia, buku sekolah, buku sejarah, kamus, dan lain sebagainya. Sedangkan untuk mahasiswa umumnya menerima rujukan dari skripsi, tesis, laporan observasi, jurnal, serta disertasi dari miliki dosen maupun alumni dari fakultas tersebut.
3. Menguraikan Jenis Teori yang Digunakan Dalam Proses Penelitian
Kita dapat menyertakan wawasan observasi dengan mencantumkan jenis teori apa yang dipakai dalam proses penyusunan karya ilmiah serta proses observasi yang dipakai untuk mendapatkan isu yang mampu digunakan untuk menunjang kelengkapan karya ilmiah.
4. Mengkaji semua teori serta hasil observasi secara mendetail
Langkah keempat yang mesti dijalankan adalah kajilah semua isu baik teori maupun hasil observasi dari karya ilmiah secara mendetail. Uraikan dan jabarkan seluruh teori serta hasil observasi, sehabis itu silahkan kaji teori-teori tersebut untuk menyingkir dari kesempatanterjadinya ketidakcocokan dengan objek observasi.
5. Kajilah Teori serta Hasil Penelitian yang ada secara komparatif
Langkah kelima dikerjakan dikala kita sedang melakukan langkah mengkaji teori, Kita perlu mengkaji lagi teori serta hasil observasi secara komparatif untuk dapat memilih teori atau hasil observasi mana yang lebih sempurna untuk karya ilmiah tersebut. Kita juga mampu memadukan kedua teori atau lebih untuk dijadikan kesatuan yang saling melengkapi.
6. Tentukan Inti Permasalahan dari Permasalahan yang Akan Dibahas
Langkah keenam yang dapat dipraktekkan yaitu silahkan temukan inti permasalah apa yang dibahas dalam karya ilmiah tersebut. jabarkan inti permasalahan tersebut menggunakan Bahasa yang mudah diketahui serta terang, sebab akan sungguh gampang untuk menjabarkan kerangka ajaran kalau inti permasalahannya mampu dimengerti dengan jelas.
7. Memeriksa Pengertian, Teori yang Digunakan serta model yang Memiliki Relasi
Langkah ketujuh, sehabis sukses menentukan inti masalah dari karya ilmiah tersebut, langkah berikutnya yang mampu dijalankan ialah melakukan investigasi untuk mengevaluasi secara menyeluruh perihal teori apa yang digunakan, versi apa yang diseleksi, supaya terjadi keharmonisan antar gosip yang ada dalam karya ilmiah tersebut.
8. Memperlihatkan Kontribusi Anda dalam Proses Penelitian
Langkah selanjutnya dilaksanakan untuk membuat hasil observasi mendapatkan kualitas serta sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan dalam proses pembuatan karya ilmiah. Dalam karya ilmiah, penulis juga harus menunjukkan kontribusinya dalam melaksanakan proses penelitian tersebut. hal itu dapat berguna untuk memperkuat teori serta sistem yang dipakai oleh penulis dalam menyusun karya ilmiah.
9. Susun Kesimpulan Sementara
Kita mampu menyusun kesimpulan sementara untuk menghasilkan beberapa kerangka teori. Dengan begitu Kita dapat dengan gampang memilah dan menyortir kerangka teori mana yang akan dicantumkan dalam karya ilmiah tersebut. banyaknya kerangka teori yang terbentuk mampu menolong kita dalam menyebarkan hipotesis lanjutan.
10. Susunlah Kerangka Berpikir
Nah untuk langkah terakhirnya ialah silahkan susun semua kerangka teori yang sudah kalian buat menjadi kerangka aliran yang bersifat padat serta suguhkan kerangka tersebut dalam bentuk sketsa. Membuat kerangka teori menjadi kerangka berpikir akan mempermudah menyelesaikan karya ilmiah tersebut karena kita sudah menyaring poin-poin terpentingnya.
Syarat Menyusun Kerangka Teori
Selain langkah-langkah, ternyata terdapat beberapa syarat yang mesti diperhatikan dalam pembuatan kerangka teori.
1 Penyusunan kerangka teori harus dikerjakan secara rasional dengan memakai semua variabel serta elemen yang ada dalam karya ilmiah tersebut.
2. Gunakan kutipan beserta sumber dari teori-teori yang dipakai dalam penyusunan karya ilmiah tersebut.
3. Cantumkan semua isi kutipan beserta sumber kutipan yang Grameds sematkan dalam karya ilmiah tersebut.
4. Terdapat empat teknik kutipan yang bisa dipakai untuk mengutip isi kutipan, yaitu teknik long citation : menulis isi kutipan sama persis dengan sumber, teknik paraphrasing : menulis isi kutipan dalam bentuk kesimpulan atau rangkuman, teknik short citation : menulis kutipan yang terdiri pokok inti kutipan beserta klarifikasi singkat dari kutipan tersebut.
5. Gunakan beberapa cara menulis sumber kutipan dengan benar.
6. Cantumkan nomor pada setiap kutipan yang dicantumkan sesuai dengan kerangka, kemudian jadikanlah golongan sesuai dengan nomor rangka serta susunan dari kerangka teori tersebut.
7. Setelah semua kutipan disusun dengan cara serta tata susunan yang sempurna, silahkan teliti lagu susunan dari kerangka teori hingga membentuk struktur yang tepat.
Contoh Kerangka Teori Sederhana
Setelah mengenali semua syarat yang ada dalam penyusunan kini saatnya kami memberikan suatu acuan kerangka teori yang sederhana.
Berdasarkan contoh kerangka teori di atas mempunyai arti dapat kita ketahui bahwa hal yang hendak dilakukan ialah mencari serta menciptakan pertanyaan yang memiliki peluang muncul hanya dari judul yang ada.
Pertanyaan-pertanyaan yang berpeluang akan muncul yaitu seperti pertanyaan apa itu kerangka teori, apa fungsi dari kerangka teori, berapa jenis fungsi kerangka teori, bagaimana cara menciptakan kerangka teori, hingga contoh dari kerangka teori tersebut.
Bisa kita lihat dari acuan kerangka teori tersebut, kita akan dengan gampang meninjau semua info serta susunan hanya dengan menyaksikan kerangka teorinya. Pada pada dasarnya, kerangka teori itu berfungsi untuk memudahkan baik pihak penulis maupun pihak pembaca.
Nah itulah segala info perihal kerangka teori yang dapat kami sajikan. Kita tentu dapat menerapkan tindakan tersebut dan jangan lupakan untuk mengamati beberapa patokan dalam menyusun kerangka teori, ya! Semoga artikel ini dapat berfaedah, menolong, serta memudahkan kita yang sedang menyusun kerangka teori dan karya ilmiah!