Identifikasi problem yaitu pengenalan duduk perkara atau inventarisir problem. Identifikasi masalah yaitu salah satu proses penelitan yang boleh dibilang terpenting diantara proses lain.
Masalah penelitian akan memilih mutu dari observasi, bahkan juga memilih apakah suatu kegiatan mampu disebut observasi atau tidak. Masalah penelitian secara lazim mampu kita temukan melalui studi literatur atau lewat pengamatan lapangan (pengamatan, survey, dsb).
Masalah observasi mampu didefinisikan selaku pernyataan yang mempermasalahkan sebuah variabel atau korelasi antara variabel pada suatu fenomena. Sedangkan variabel itu sendiri dapat didefinisikan selaku pembeda antara sesuatu dengan lainnya.
Beberapa hal yang dijadikan sebagai sumber persoalan adalah :
1. Bacaan
Bacaan yang berasal dari jurnal-jurnal observasi yang berasal dari laporan hasil-hasil observasi yang mampu dijadikan sumber persoalan, karena laporan penelitian yang baik tentunya mencantumkan saran untuk observasi lebih lanjut, yang berhubungan dengan observasi tersebut. Suatu observasi sering tidak mampu memecahkan semua duduk perkara yang ada, karena kekurangan penelitian. Hal ini menuntut adanya observasi lebih lanjut dengan mengangkat dilema-persoalan yang belum terjawab.
Selain jurnal penelitian, bacaan lain yang bersifat lazim juga dapat dijadikan sumber duduk perkara contohnya buku-buku bacaan terutama buku bacaan yang mendeskripsikan tanda-tanda-tanda-tanda dalam sebuah kehidupan yang menyangkut dimensi sains dan teknologi atau bacaan yang berupa goresan pena yang diangkut dimedia cetak.
2. Pertemuan Ilmiah
Masalah mampu diperoleh melalui pertemuan-pertemuan ilmiah, mirip pelatihan, diskusi. Lokakarya, konfrensi dan sebagainya. Dengan konferensi ilmiah mampu timbul banyak sekali persoalan yang membutuhkan jawaban melalui observasi.
3. Pernyataan Pemegang Kekuasaan (Otoritas)
Orang yang mempunyai kekuasaan atau otoritas cenderung menjadi figure yang dianut oleh orang-orang yang ada dibawahnya. Sesuatu yang diungkapkan oleh pemegang otoritas tersebut mampu dijadikan sumber dilema. Pemegang otoritas di sini dapat bersifat formal dan non formal.
4. Observasi (Pengamatan)
Pengamatan yang dilaksanakan seseorang perihal sesuatu yang dijadwalkan ataupun yang tidak dijadwalkan, baik secara sepintas ataupun dalam rentang waktu yang cukup usang, dapat melahirkan suatu persoalan. Contoh : Seorang pendidik mendapatkan duduk perkara dengan melihat (mengamati) perilaku dan sikap siswanya dalam proses berguru mengajar.
5. Wawancara dan Angket
Melalui wawancara kepada masyarakat perihal sesuatu kondisi kasatmata di lapangan mampu menemukan problem apa yang kini dihadapi masyarakat tertentu. Demikian juga dengan mengembangkan angket kepada penduduk akan dapat mendapatkan apa bahu-membahu masalah yang dirasakan masyarakat tersebut. Kegiatan ini dijalankan umumnya selaku studi awal untuk menyelenggarakan penjajakan perihal urusan yang ada di lapangan dan juga untuk menyakinkan adanya persoalan-permasalahan di penduduk .
6. Pengalaman
Pengalaman dapat dibilang sebagai guru yang paling baik. Tetapi tidak semua pengalaman yang dimiliki seseorang itu selalu faktual, tetapi adakala sebaliknya. Pengalaman seseorang baik yang diperolehya sendiri maupun dari orang lain, dapat dijadikan sumber masalah yang mampu dijawab lewat penelitian.
7. Intuisi
Secara intuitif manusia mampu melahirkan suatu masalah. persoalan observasi tersebut timbul dalam pikiran manusia pada dikala-saat yang tidak terencanakan.
Ketujuh aspek diatas dapat saling menghipnotis dalam melahirkan sebuah duduk perkara observasi, dapat juga bangun sendiri dalam mencetuskan sebuah dilema. Makara untuk mengindentifikasi masalah dapat lewat sumber-sumber persoalan di atas. Sumber-sumber problem tersebut mampu saling berinteraksi dalam memilih dilema observasi, mampu juga melalui salah satu sumber saja.
Setelah masalah diindentifikasi, selanjutnya perlu dipilih dan diputuskan duduk perkara yang akan diangkat dalam suatu observasi. Untuk memilih dan menentukan duduk perkara yang pantas untuk diteliti, perlu mempertimbangkan kriteria problematika yang baik.